Pengaruh Penyuntikan HCG dan Ovaprim dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Ovulasi dan Penetasan Telur Ikan Dokun (Barbodes Lateristriga Val.1842)

Authors

  • Muhammad Aulia Rasyid Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Nuraini Nuraini Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Sukendi Sukendi Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author

DOI:

https://doi.org/10.31258/

Keywords:

Penyuntikan, Ovulasi, Ovaprim, Hcg, Ikan Dokun

Abstract

Ikan dokun atau kapiu (Barbodes lateristriga) merupakan ikan yang berpotensial untuk dikembangkan sebagai ikan hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuntikan Hcg dan ovaprim (Human Chorionic Gonadotropin) dengan dosis yang berbeda dan mengetahui dosis yang tepat untuk menghasilkan kualitas telur yang unggul. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan penyuntikan dosis hcg dan ovaprim yang berbeda terhadap ikan uji dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan penyuntikan dengan PO (ovaprim 0,6 ml/kg), P1 : (hCG dosis 350 IU/kg), P2 (450 IU/kg), P3 (hCG 550 IU/kg). Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah induk ikan dokun yang berasal dari sungai Kampar dengan bobot berkisar antara 13 – 27g dipelihara diakuarium berukuran 60 x 40 x 40 cm sebanyak 2 unit yang diberi pakan cacing tanah. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan cara intra-musculer dengan selang waktu 6 jam. Hasil penelitian didapat bahwa penyuntikan hcg dan ovaprim dengan dosis yang berbeda tertinggi yaitu pada P2 yang menghasilkan waktu laten 8 jam 6 menit, jumlah telur hasil striping rata-rata sebesar 8 butir/ gram induk, Derajat Pembuahan 55,61%, Nilai Indeks Ovisomatik (IOS) sebesar 1.62%, Derajat Penetasan 25.00%, dan Kelulushidupan larva 29,07%

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alawi et al. (1994). Induced Spawning of Selais Fish (Ompok hypopthalmus) Under Different Doses of Human Chorionic Gonadotropin Hormon (HCG). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 17(2). http://dx.doi.org/10.31258/jpk.17.2.%25p.

Desnita, D.M. (2003). Pengaruh kombinasi penyuntikan HCG dan Ekstrak Kelenjar Hipofisa Ikan Mas Terhadap Kualitas Telur Ikan Baung. [Skripsi]. Fakultas Perikanan Universitas Riau. 119 hlm. Tidak diterbitkan.

Hunter, G.A dan E.M. Donaldson. (1983). Hormonosal Sex Control and Its Application to Fish Culture. In. W.S. Randall and E.M. Donaldson (eds). Fish Phisiology. Vol. IXB. Academic Press. New York. USA

Sihombing, T. (2017). Pengaruh Penyuntikan Ovaprim dengan Dosis Berbeda Terhadap Ovulasi dan Kualitas Telur Ikan Silimang Batang (Epalzeorhynchos kalopterus). Skripsi. Jurusan Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 55 hlm

Sukendi. (1995). Perubahan histologi gonad ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burcheel) akibat kombinasi penyuntikan ovaprim dan prostaglandin F2 α. Lembaga Penelitian Universitas Riau.

Yulfiperus. (2001). Pengaruh Kadar Vitamin E dalam Pakan terhadap Kualitas Telur Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus). Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 40 hlm

Zairin, (2003). Endokrinologi dan Peranannya Bagi Masa Depan Perikanan Indonesia (Orasi Ilmiah Guru Besar Tatap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air). Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2021-11-17

Issue

Section

Articles