Komposisi dan Kepadatan Marine Debris di Kawasan Mangrove Desa Concong Dalam Kecamatan Concong, Indragiri Hilir

Authors

  • Nora Saulina Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Adriman Adriman Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author
  • Eko Prianto Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Author

DOI:

https://doi.org/10.31258/jipas.13.1.82-88

Keywords:

Desa Concong Dalam, Area Mangrove, Macrodebris

Abstract

Marine debris merupakan salah satu pencemaran yang banyak ditemukan di ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi dan kepadatan marine debris di ekosistem mangrove di Desa Concong Dalam. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Februari 2024. Metode yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali (satu kali/2 minggu) pada 3 stasiun pengamatan yaitu S1 (daerah pemukiman penduduk), S2 (daerah penangkapan ikan) dan S3 (hutan mangrove alami). Marine debris dikumpulkan dari 3 plot (10 x 10 m) yang ditempatkan di sepanjang garis transek. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jenis marine debris yang ditemukan di ekosistem mangrove terdiri dari plastik, kaca, pakaian, styrofoam, jaring, kaleng, karet, kayu, daun dan buah. Kepadatan marine debris berdasarkan lokasi pengamatan adalah: S1 (0.007–1.199 item/m2; 0.898–27.378 g/m2), S2 (0.002–1.042 item/m2; 0.311–25.772 g/m2), S3 (0.003–0.802 item/m2; 0.222–49.995 g/m2). Marine debris yang paling banyak ditemukan adalah plastik dan daun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[NOAA]. National Oceanic and Atmospheric Administration. (2013). Programmatic Environmental Assessment (PEA) for the NOAA Marine Debris Program (MDP). Maryland, US. 168 hlm.

[NOAA]. National Oceanic and Atmospheric Administration. (2015). Turning the Tide on Trash. A Learning Guide on Marine Debris. NOAA PIFSC CRED.

[NOAA]. National Oceanic and Atmospheric Administration. (2016). Marine Debris Program. www.marinedebris.noaa.gov. [diakses 17 September 2023].

[UNEP] United Nations Environment Programme. (2016). Marine plastic Debris and Microplastics-Global Lessons and Research to Inspire Action and Guide Policy Change. United Nations Environment Programme.

Assuyuti, Y.M., Zikrillah, R.B., Tanzil, M.A., Banata, A., & Utami, P. (2018). Distribusi dan Jenis Sampah Laut serta Hubungannya terhadap Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pramuka dan Kotok Besar di Kepulauan Seribu Jakarta. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera a Scientific Journal, 35(2):91-102.

Avio, C.G., Gorbi, S., & Regoli, F. (2017). Plastics and Microplastics in the Oceans: From Emerging Pollutants to Emerged Threat. Marine Environmental Research, 128: 2-11.

Bergman, M.L., Gutau, M., & Klages, K. (2015). Marine Anthoropogenic Litter. Springer International Publishing Ag Switzerland Springer Science. Business Media. Spinger Open, 53:251-314.

Coe, J.M., & Rogers, D.B. (1997). Marine Debris: Sources, Impacts, and Solutions. Spinger-Verlag New York. 439 hlm.

Cordova, M.R., Nurhati, I.S., Riani, E., Nurhasanah, N., & Iswari, M.Y. (2021). Unprecedented Plastic-Made Personal Protective Equipment (PPE) Debris in River Outlets into Jakarta Bay during COVID-19 Pandemic. Chemosphere, 268:129360.

Lippiatt, S., Opfer, S., & Arthur, C. (2013). Marine Debris Monitoring and Assessment: Recommendations for Monitoring Debris Trends in the Marine Environment. National Oceanic and Atmospheric Administration. 46 hlm

Mandasari, M.A.R. (2014). Hubungan Kondisi Padang Lamun dengan Sampah Laut di Pulau Barranglompo. Ilmu Kelautan. Fakultas Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makasar.

Walalangi, J.Y. (2012). Analisis Komposisi Sampah Organik dan Anorganik serta Dampak Terhadap Lingkungan Pesisir. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Yona, D., Maharani, M.D., Cordova, M.R., Elvania, Y., & Dharmawan, I.W.E. (2020). Analisis Mikroplastik di Insang dan Saluran Pencernaan Ikan Karang di Tiga Pulau Kecil dan Terluar Papua, Indonesia: Kajian Awal. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(2): 497-507

Downloads

Published

2025-03-03

Issue

Section

Articles