Identifikasi dan Isolasi Mikroalga dari Perairan Rawa Gambut di Kawasan Kampung Pinang Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar

Claurisa Priskila Hutagalung, Eddiwan Eddiwan, Windarti Windarti

Abstract


Ekosistem perairan di kawasan gambut memiliki keunikan karena pH air yang cenderung rendah sehingga mempengaruhi organisme yang hidup di kawasan tersebut, termasuk mikroalga. Karena lingkungannya, mikroalga dari kawasan gambut mungkin memiliki karakteristik yang spesifik. Upaya dalam mengidentifikasi dan mengisolasi mikroalga dari kawasan perairan gambut, dilakukan penelitian pada bulan Agustus – Desember 2022 di Desa Kampung Pinang, Kabupaten Kampar. Pengambilan sampel dilakukan 2 kali dalam 2 minggu. Mikroalga dikumpulkan dengan cara menyaring 100 L sampel air menjadi 150 mL menggunakan planktonnet No. 42. Terdapat 3 spesies mikroalga yang diidentifikasi dan diisolasi menggunakan teknik agar dan kemudian dikultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 kelas mikroalga, yaitu: Chlorophyceae (8 genus), Zygnematophyceae (2 genus), Cyanophyceae (5 genus), Bacillariophyceae (3 genus), Euglenophyceae (2 genus), dan Xanthophyceae (1 genus). Terdapat 4 spesies mikroalga yang tidak dapat diidentifikasi dengan baik karena karakteristik mikroalga tersebut unik. Mikroalga yang tidak teridentifikasi dapat berupa varietas baru atau bahkan spesies mikroalga baru, yaitu Scenedesmus 2, Scenedesmus 3, Micraterias, dan Surirella 2. Spesies yang dikultur adalah Chlorella sp., Microcystis sp. dan Chrococcus sp. Biomassa Microcystis sp. sebesar 0,23 g/L, Chrococcus sp. 0,1 g/L, dan Chlorella sp. 0,07 g/L


Keywords


Ekosistem Rawa Gambut; Fitoplankton; Scenedesmus; Micraterias

Full Text:

PDF

References


[APHA] American Public Health Association. (2012). Standar Methods for the Examination of Water and Wastewater. American Public Control Federation. 20th edition, Washington DC. American Public Health Asosiation.

Bold, H.C. (1985). Introduction to the Algae. Library of Congress Cataloging in Publication Data: United States of America.

Devita, I., Isnaini, I., Diansyah, G. (2018). Cultivation of Microalgae Chaetoceros sp. and Spirulina sp. for Biodiesel Potency. Maspari Journal, 10(2):123-130.

Goldman, C.R., Horne, A.J. (1983). Limnology. United States of America (US) Mc. GrawHill Book Company

Jumiarni, D. (2018). Kultur Mikroalga dari Rawa Gambut: Studi Pendahuluan Potensi Mikroalga sebagai Bahan Baku Biodiesel. Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 13(1).

Kawaroe. (2010). Mikroalga Potensi dan Pemanfaatannya untuk Produksi Bio Bahan Bakar. Bogor: IPB Press.

Manullang, C., Widianingsih., Endrawati. (2012). Densitas dan Kandungan Total Lipid Mikroalga Spirulina platensis yang Dikultur pada Tingkatan Perbedaan Fotoperiod. Journal of Marine Research, 1(1): 24-28

Mitsch, W., Gosselink, J.M. (2000). Wetlands. Third Edition. National Renewable Energy Laboratory. 2003. A Look Back at The U.S. Department of Energy’s Aquatic Species Program Biodiesel from Algae. Colorado: NREL Report

Syahrul. (2016). Health Food Supplements (Health Food) Highly Nutritious from Chlorella and Oil Catfish (Pangasius hypopthalmus). JPHPI, 19(3).

Yunfang, H.M.S. (1995). Atlas of Freshwater Biota in China. Beijing: China Ocean Press. 306.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jipas.11.3.p.184-191

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Claurisa Priskila Hutagalung

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.