Pengaruh Perbedaan Jenis Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Rawai di Perairan Sungai Raya Kecamatan Meral Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau

Anuar Hidayat, Arthur Brown, Jonny Zain

Abstract


Rawai merupakan alat tangkap sederhana dengan konstruksi ukuran dan bentuk mata pancing serta berbagai jenis umpan buatan sebagai faktor utama keberhasilan pengoperasian alat tangkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan dari kedua jenis mata pancing yang digunakan pada alat tangkap rawai serta manfaatnya yaitu memberikan data dan informasi tentang efektivitas penggunaan mata pancing rawai di perairan Sungai Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dalam bentuk eksperimental, untuk mengetahui adanya perbedaan hasil tangkapan alat tangkap rawai pada 2 jenis mata pancing yang berbeda dalam jumlah berat (kg), maka digunakan analisis data dengan uji-t. Hasil Uji-T yang dilakukan terhadap data jumlah hasil tangkapan menurut jumlah individu (ekor) diperoleh Ttab 1,833 sedangkan nilai Thit 0,73, Maka Thit < Ttab, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat banyak perbedaan hasil tangkapan dengan menggunakan mata pancing Tipe J dan Tipe O’shsugnessy. Uji-T terhadap hasil tangkapan menurut jumlah berat (kg) diperoleh Ttab 1,833 sedangkan nilai T hit 0,11, Maka Thit < Ttab, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat banyak perbedaan hasil tangkapan dengan menggunakan mata pancing Tipe J dan Tipe O’shsugnessy.


Keywords


Jenis Mata Pancing; Rawai; Hasil Tangkapan

Full Text:

PDF

References


[BPS] Badan Pusat Statistik Karimun. (2021). Kabupaten Karimun dalam angka 2021. Diterbitkan Oleh BPS Kabuparen Karimun. CV.Era Studio Grafka.

Amirulloh, R.P., & Bambang, A.N.(2014). Perbedaan Ukuran Mata Pancing Alat Tangkap rawai Terhadap Hasil Tangkapan yang ditangkap di Perairan Surau Kabupaten Pacitan. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(2): 29–36.

Bay of Bengal Programme, (1992). Reef Fish Resouces Survey in The Maldives Phase II. Reef Fish Reseacrh and Resources Survey. Madras. India 54 p.

Direktorat Jendral Perikanan. (1990). Petunjuk Pembuatan dan Pengoperasian Cantrang dan Rawai Dasar Pantai Utara Jawa Tengah. Bagian Proyek Pengembangan Teknik Penangkapan Ikan. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang. 24 hlm.

Hufiadi, & Nurdin, E. (2003). Uji Coba Rawai Dasar Menggunakan Mata Pancing Nomor 4, 6 dan 8 di Teluk Semangka Lampung Selatan. Bogor [ID]. Institut Pertanian Bogor

Koike, A., & Takeuchi, S. (1970). Selection Curve of the Hook of Pole Fishing. Jour. Tokyo University. Fisheries. 57 (1) : 1-7.

Lokkeborg, S. (1993). Rate of Rellease of Potential Feeding Attractants from Natural and Artificial Bait. Fr&. Res., 8,253-6 1

Nofrizal. (2002). Pengaruh Pembengkokan Sudut Mata Pancing terhadap Hasil Tangkapan. Tesis. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Nugroho P, (2002). Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Pancing Tonda diperairan Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sadhori, N. (1985). Teknik Penangkapan Ikan. Bandung (ID): Angkasa Bandung. 182 hlm.

Subani W. (1983). Studi Mengenai Lemuru (Sardinelllongiceps) sebagai Umpan Rawai Tuna. Laporan Penelitian Perikanan Laut. Semarang.

Wudianto, W., Mahiswara, M., & Linting, M. (2017). Pengaruh ukuran mata pancing rawai dasar terhadap hasil tangkapan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 1(1): 58–67




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jipas.11.1.p.48-54

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Anuar Hidayat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.