Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) dengan Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan (rGH)

Lamjaya Sinaga, Niken Ayu Pamukas, Iskandar Putra

Abstract


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Maret - Mei 2021 di Laboratorium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kolam dan Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis perendaman hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) untuk memacu pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan baung (Hemibagrus nemurus). Ikan baung direndam dengan hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) selama 30 menit dan dicampur larutan NaCl 0,9% dan perbedaan dosis rGH (0, 6, 12, dan 18 mg/L). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dosis hormon pertumbuhan rekombinan terbaik adalah 12 mg/L karena memiliki bobot tumbuh tertinggi (4,33 g), panjang total pertumbuhan tertinggi (5,17 cm), laju pertumbuhan spesifik tertinggi (3,34%), efisiensi pakan tertinggi (78,25%) dan tingkat kelulushidupan tertinggi (86,67%) dibandingkan dengan dosis lainnya

Keywords


Ikan Baung; Hormon pertumbuhan rekombinan; Perendaman

Full Text:

PDF

References


Affandi, R., dan U.M. Tang. (2002). Fisiologi Hewan Air. UNRI Press. Pekanbaru.

Djunaidah, I.S., M.I. Toelihere, Effendie, S. Sukimin, dan E. Riani. (2004). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Kepiting Bakau (Scylla paramamosain) yang Dipelihara pada Substrat Berbeda. Indonesian Journal of Marine Sciences, 9(1): 20-25.

Effendi, I. (2004). Pengantar Akuakultur. PT Penebar Swadaya, Jakarta. 188 hlm.

Effendie, M.I. (1979). Metode Biologi Perikanan. Cetakan Pertama. Bogor. Yayasan Dewi Sri. 112 hlm.

Elvarianna Br G., U.M.Tang, Rusliadi. (2016). Pertumbuhan dan kelulushidupan benih kerapu tikus (Cromileptes altivelis) dengan pemberian hormon pertumbuhan rekombinan (rgh) melalui metode perendaman dosis berbeda. Journal online mahasiswa, 4(1):1-10.

Fitriadi, M.W., F. Basuki, R.A. Nugroho. (2014). Pengaruh pemberian Recombinant Growth Hormone (rGH) Melalui Metode Oral dengan Interval Waktu yang Berbeda terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Ikan Gurame. Journal of Aquaculture Management and Technology 3(2): 77-85.

Handoyo, B., Alimuddin, dan N.B.P. Utomo. (2012). Growth, feed conversion and retention, and proximate of eel juvenile treated by immersion of recombinant giant grouper growth hormone. Jurnal Akuakultur Indonesia, 11(2):132-140.

Hardianti, Q., Rusliadi, dan Mulyadi. (2016). Effect of Feeding Made With Different Composition on Growth and Survival Seeds of Barramundi (Lates calcarifer, Bloch). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 9 (1): 1-10.

Kordi, M.G.H. (2015). Akuakultur Intensif & Super Intensif Produksi Tinggi dalam Waktu Singkat. Rineka Cipta. Jakarta Selatan.

Kordi. M.G.H. (2013). Budidaya Ikan Nila Unggul. Jakarta: PT. Agro Media Pusaka.

Metaxa, E., G. Deviller, P. Pagand, C. Alliaum, C. Casellas and J.P. Blanceton. (2006). High Rate Algal Pond Treatment For Water Reuse In Marine Fish Recirculation System: Water Purification And Fish Health. Aquaculture. 252:92-101

Peterson, B.C, B.C. Small, B.G. Bosworth. 2004. Effect of Bovine Growth Hormon (Posilac) on Growth Performance, Body Composition, and IGFBPs in Two Strain of Channel Catfish. Aquaculture 232:651-663.

Prellia, D. (2016). Pengaruh Penambahan Probiotik dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii, Lacepede). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

Putra, H.G.P. (2011). Pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurami yang diberi protein rekombinan gh melalui perendaman dengan dosis berbeda. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 40 hlm

Ratnawati, P. (2012). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gurame yang Diberi Hormon Pertumbuhan Rekombinan dengan Lama Perendaman yang Berbeda. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 36 hlm.

Raven P.A., D. Sakhrani, B. Beckman, L. Neregard, L.F. Sundstrom, B. Th Bjorsson, dan R.H. Devlin. (2012). Growth and Endocrine Effect of Recombinant Bovine Growth Hormone Treatment in Non-Transgenic and Growth Hormone Transgenic Coho Salmon. General and Comparative Endocrinology, 177: 143- 152.

Ramayani. S, I. Putra, dan Mulyadi. (2016). Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan Terhadap Pertumbuhan dan Kelulus Hidupan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) yang Dipelihara dalam Sistem Akuaponik. Intek Akuakultur, 4(2) : 19-34.

Sasmi, H., Hendrik, dan R. Hendri. (2015). Analisis Usaha Budidaya Ikan sistem Jaring (KJA) di Desa Sungai Paku Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Sawitri, S. (2012). Pengaruh komposisi pakan terhadap laju pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi, IKIP PGRI Semarang.

Syazili, A. (2012). Aplikasi hormon pertumbuhan rekombinan melalui perendaman untuk memacu pertumbuhan benih Ikan Gurami (Osphronemus gourami). Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Tang, U.M. (2003). Teknik Budidaya Ikan Baung. Unri Press Pekanbaru. 47 hlm

Triwinarso, W.H., F. Basuki, T. Yunarti. (2014). Pengaruh Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan (rGH) Melalui Metode Perendaman dengan Lama Waktu yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelulushiduan Ikan Lele Varietas Sangkuriang. Jurnal of Aquaculture Management and Tecnology 4: 265-272.

Watanabe, T. (1988). Fish Nutrition And Marine Culture. Departement of Aquatic Biosciencis Fisheries. University of Tokyo. 233 pp.

Yadi. (2010). Pembesaran ikan Lele. http://yadi45.wordpress.com. Diakses tanggal 24 Agustus 2019.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jipas.9.3.p.184-191

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Ilmu Perairan (Aquatic Science)