Profil Eritrosit Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang Diberi Pakan Mengandung Vaksin Aeromonas hydrophila

Isna Sudirman, Henni Syawal, Iesje Lukistyowati

Abstract


Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi. Salah satu penyakit yang biasa menyerang ikan mas adalah Motile Aeromonos Septiceamia yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang tujuan utnuk meningkatkan kekebalan ikan terhadap bakteri A.hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil darah merah ikan mas yang diberi vaksin A. hydrophila pada pakan dengan dosis yang berbeda, dan mendapatkan dosis vaksin A. hydrophila terbaik ditambahkan ke pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat taraf perlakuan, yaitu adalah Kn (Pemberian pakan tanpa diberi Vaksin A.hydrophila), P1 (Pemberian Vaksin A.hydrophila dengan Dosis 3 mL/Kg pakan), P2 (4 mL/Kg pakan), dan P3 (5 mL/Kg pakan). Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m sebanyak 12 unit. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm, dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian A.hydrophila pada pakan terhadap profil darah merah ikan mas yang dipelihara di keramba (P<0,05). Dosis terbaik pemberian vaksin A.hydrophila pada pakan yaitu 5 mL/kg pakan (P3), dilihat dari gambaran darah merah seperti rata-rata total eritrosit 2,12×106sel/mm3, hemoglobin 8,67 g/dL, kadar hematokrit 34,33%, tingkat perlindungan relatif 66,67%, dan kelulushidupan 97,33 %.


Keywords


Cyprinus carpio; Vaksin; Motile Aeromonas Septicaemia; Pakan; Hematologis

Full Text:

PDF

References


Anderson, D.P., and A.K. Siwicki. (1993). Basic Haemotology and Serology for Fish Health Programs. Paper Presented in Second Symposium on Disease in Asian Aquaculture. Aquatic Animal Health and The Environment. Phuket, Thailand. 25-29 Oktober 1993. 17 hlm

Andriyanto, S. dan D. Sugiani. (2015). Performa Pertumbuhan Benih Ikan Lele (Clarias gariepinus) dengan Aplikasi Vaksin HydroVac. Media Akuakultur, 10(2): 59-64

Blaxhall and K.W. Daisley. (1973). Routine Haematological Methods for use with Fish Blood. Journal of Fish Biology, 5: 577 – 581.

Citarasu, T., A. Dhas, S. Velmurugan, T. Viji, T. Kumaran, M. Babu, and T. Selvaraj. (2011). Isolation of Aeromonas hydrophila from Infected Ornamental Fish Hatchery during Massive Disease Outbreak. Int. J. Curr. Res: 037–041.

Dosim, E. Hardi, dan Agustina. (2013). Efek Penginjeksian Produk Intraseluler (ICP) dan Ekstraseluler (ECP) Bakteri Pseudomonas sp. terhadap Gambaran Darah Ikan Nila (Oreocromis niloticus). Jurnal Ilmu Perikanan Tropis, 19(1):24-13.

Emu, S. (2010). Pemanfaatan Garam pada Pengangkutan Sistem Tertutup Benih Ikan Patin (Pangasius sp) Berkepadatan Tinggi dalam Media yang Mengandung Zeolit dan Arang Aktif. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 80 hlm

FAO. (2019). Fisheries and Aquaculture Information and Statistic Branchcommon Carp, Cyprinus carpio. Rome: Italy. 90 hlm

Hidayatullah, D. (2013). Efikasi Vaksin dengan Metode Infiltrasi Hiperosmotik untuk Pencegahan Infeksi Bakteri Streptococcus agalactiae pada Ikan Nilai. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 45 hlm.

Kamiso, N.H. (2001). Imunologi dan Vaksinasi pada Ikan. Diskusi Vaksinasi dan Imunologi Ikan. DUE Project. Fakultas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru. 1-8 hlm.

Kusrini, E., S. Nuryati, S. Zubaidah, dan L. Sholihah. (2019). Pemberian Vaksin DNA Anti-KHV Ikan Mas dengan Dosis Berbeda terhadap Benih Ikan Koi. Jurnal Riset Akuakultur, 14(2): 95-108

Lusiastuti, A.M., dan W. Hadie. (2010). Penggunaan Vaksin Aeromonas hydrophila: Pengaruhnya terhadap Sintasan dan Imunitas Larva Ikan Patin. Berita Biologi, 10(2) : 151-158

Mailani, D., Olga, Fatmawati, dan N.A. Fauzana. (2020). Vaksin Bivalen Aeromonas hydrophila untuk Meningkatkan Ketahanan Tubuh Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) terhadap Serangan Motile Aeromonas Septicemia. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 10(1): 43-54

Maryani dan Rosita. (2006). Efektivitas Ekstrak Daun Biji Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.), Sambiloto (Andrographis paniculata), dan Daun Sirih (Piper Betle L) dalam Menanggulangi Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Journal of Tropical Fisheries, 1 (2):132-139.

Mohd-Aris A, Muhamad-Sofie MHN, Zamri SM, Daud HM, Ina-Salwany MdY. (2019). Live Vaciines Against Bacterial Fish Diseases: A review, Veterinary World 12(11):1806-1815.DOI: www.doi.org/10.14202/vetworld.2019.18006-1815

Mulia, D.S. (2007). Keefektifan Vaksin Aeromonas hydrophila untuk Mengendalikan Penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada Gurami (Osphronemus Gouramy Lac.). Jurnal Pembangunan Pedesaan, 7(1): 43-52

______. (2012). Penggunaan Vaksin Debris sel Aeromonas hydrophila dengan inverval Waktu Booster Berbeda terhadap Respons Imun Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell). Journal Sains Aquatic, 10(2): 86-95

Nitimulyo, K.H., A. Isnansetyo, dan Triyanto. (2005). Efektivitas Vaksin Polivalen untuk Pengendalian Vibriosis pada Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Jurnal Perikanan, 7(2): 95-100

Nursatia., Sarjito dan A.H.C. Haditomo. (2017). Pemberian Ekstrak Bawang Putih dalam Pakan sebagai Imunostimulan terhadap Kelulushidupan dan Profil Darah Ikan Patin (Pangasius sp). Journal of Aquaculture Management and Technology 6(3) : 234-241.

Santika, A., Ciptoroso, Z. Zainun, Sumarjo, dan Suroso. (2009). Peningkatan Daya Tahan Tubuh Ikan Mas Terhadap Infeksi Koi Herpes Virus (KHV) Melalui Teknik Vaksinasi (Uji Lapang). Laporan Tinjauan Hasil BBPBAT. Sukabumi. 134-148.

Shabirah, A., Rosidah, Y. Mulyani, dan W. Lili. (2019). Effect of Types Isolated Lactic Acid Bacteria on Hematocrit and Differential Leukocytes Fingerling Common Carp (Cyprinus carpio L.) Infected with Aeromonas hydrophila bacteria. WNOFNS, 24: 22-35

Sinaga, R., M. Riauwaty, dan H. Syawal. (2019). Hematologycal of Jambal siam (Pangasius hypophthalmus) That Using Aeromonas hydrophila Vaccine. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 6: 1-15

Siregar, M., M. Riauwaty, dan I. Lukistyowati. (2020). Jumlah Sel Darah Merah Ikan Jambal Siam (Pangasius hypophthalmus) yang Diberi Pakan Mengandung Vaksin Hydrovac. JOM Faperika, 7(2): 1-13

Sumiati, T., Taukhid, dan A.M. Lusiastuti. (2019). Evaluasi Standar Kualitas Vaksin Hydrovac Untuk Pencegahan Penyakit Motile Aeomonads Septicemia (Mas) Pada Ikan Lele Afrika (Clarias sp.). Media Akuakultur, 14(1): 41-47

Syawal, H., N. Kusumorini, W. Manalu dan R. Affandi. (2011). Respon Fisiologis dan Hematologis Ikan Mas (Cyprinus carpio) pada Suhu Media Pemeliharaan yang Berbeda. Jurnal Iktiologi Indonesia, 12(1): 1-11.

Taukhid., L. Gardenia, dan S. Andriyanto. (2016). Efikasi Vaksin Kombinasi “Trivalen” (Aeromonas hydrophila, Streptococcus agalactiae, dan Mycobacterium fortuitum) untuk Pencegahan Penyakit Bakteri Potensial pada Budidaya Ikan Air Tawar. Jurnal Riset Akuakultur, 11(4): 373-385

Taukhid., U. Purwaningsih, D. Sugiani, T. Sumiati, dan A.M. Lusiastuti. (2015). Efikasi Vaksin In-Aktif Bakteri Aeromonas hydrophila-AHL0905-2 (HydroVac) dan Streptococcus agalactiae-N14G (StreptoVac) untuk Pencegahan Penyakit Bakterial pada Ikan Budidaya Air Tawar. Jurnal Riset Akuakultur, 10 (4): 541-551

Utami, D.T., S.B. Prayitno., S. Hastuti., A. Santika. (2013). Gambaran Parameter Hematologis pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diberi Vaksin DNA Steprococus iniae dengan Dosis yang Berbeda. Journal of Aquaculture Management and Tecnology, 2(4) : 7-20

Zhang, X., W. Yang, H. Wu, X. Gong, and A. Li. (2017). Multilocus sequence typing revealed a clonal lineage of Aeromonas hydrophila caused motile Aeromonas septicemia outbreaks in pond cultured cyprinid fish in an epidemic area in central China. Aquaculture, 432: 1–6.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.144-151

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Ilmu Perairan (Aquatic Science)