Pengaruh Pemberian Probiotik terhadap Laju Pertumbuhan dan Kelulushidupan Belut (Monopterus albus) pada Sistem Bioflok

Ardian Putra Firdani, Niken Ayu Pamukas, Usman M. Tang

Abstract


Belut (Monopterus albus) adalah komoditas perikanan air tawar yang bernilai ekonomi cukup tinggi, permintaan pasar yang tinggi namun ketersediaannya di alam mulai sulit ditemukan maka perlu melakukan  peningkatan produksinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah intensifikasi budidaya belut dengan sistem bioflok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dosis probiotik terbaik yang ditambahkan ke media pemeliharaan, dalam meningkatkan volume flok, pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2020, bertempat di UPT Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Hewan uji yang digunakan adalah belut yang berukuran 10-15 cm dengan lama pemeliharaan 40 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari lima taraf perlakuan dengan tiga kali ulangan sehingga diperlukan 15 unit percobaan Taraf perlakuan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:  P0 (Tanpa diberi probiotik boster sel multi  0 ml/L air), P1 (Dosis probiotik boster sel multi  0,6 mL/L air), P2 (0,9 mL/L air), P3 (1,2 mL/L air) dan P4 (1,5 mL/L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada media pemeliharaan belut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Dosis 0,9 mL/L memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bobot multak, laju pertumbuhan spesifik, panjang mutlak, tingkat kelulushidupan masing masing sebesar 18,91 g, 3,59%, 15,53 cm, dan 75,55%. Selanjutnya kualitas air selama penelitian masih dapat ditoleransi oleh belut, seperti suhu berkisar antara 26-30oC, pH 5-7, DO 6,0-7,4 mg/L, dan NH3 0,00001-0,0005 mg/L.

Keywords


Bioflok; Belut; Dosis; Pertumbuhan

Full Text:

PDF

References


Abrar, W.A., N.A. Pamukas, dan I. Putra. (2019). The Effect of Probiotic Addition in Feed towards Growth Performance and Survival Rate of Tambaqui (Colossoma macropomum) using Bioflocs System. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 24(1): 32-40

Astawan, M. (2008). Sehat dengan Hidangan Hewani. Penebar Swadaya. Jakarta. 16-17.

Avnimelech, Y. (2009). Biofloc Technology: A Practical Guide Book. World Aquaculture Society: Louisiana, USA. 120pp.

Beauty, G., Y. Ayi, dan G. Roffi. (2012). Pengaruh Dosis Mikroorganisme Probiotik pada Media Pemeliharaan terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Mas Koki (Carassius auratus) dengan Padat Penebaran Berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(3):1-6.

Darmawan. 2017. Pemeliharaan Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) dengan Teknologi Bioflok pada Media Air Rawa Gambut. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau.

Firman, M., Idris, dan O. Astuti. (2018). Pengaruh Shelter yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) yang dipelihara pada Media Tanpa Lumpur. Media Akuatika, 3(3): 702-712.

Hartini, S., D.S. Ade., dan H.T. Ferdinand. (2013). Kualitas Air, Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Dipelihara dalam Media dengan Penambahan Probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(2): 192-202.

Husein, N., P. Berta, dan Supono. (2014). Perbandingan Karbon terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis niloticus). Journal of Aquaculture Management and Technology, 1(1): 161-179.

Khotimah, K., E.D. Harmilia, dan R. Sari. (2016). Pemberian Probiotik pada Media Pemeliharaan Benih Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) dalam Akuarium. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(2): 152-158.

Khotimah, K., Helmizuryani, dan J. Saputra. (2017). Peran Probiotik pada Pakan dan Media Pemeliharaan terhadap Peningkatan Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus). Fisheries, 6(2): 12-16

Kordi, M.G. (2013). Budidaya Belut di Pekarangan, Lahan Kritis dan Minim Air. Pustaka Baru. Yogyakarta.

Kusnawan, I., W.H. Muskita, dan M. Idris. (2018). Pengaruh Penambahan Tepung Cacing pada Pakan Formula terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) yang Dipelihara di Media Tanpa Lumpur. Media Akuatika, 3(3): 713-722

Ma’in, S. Anggoro, dan S.B. Sasongko. (2013). Kajian Dampak Lingkungan Penerapan Teknologi Bioflok pada Kegiatan Budidaya Udang Vaname dengan Metode Life Cycle Assessment. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(2): 110-119.

Mashuri., Sumarjan, dan Z. Abidin. (2012). Pengaruh Jenis Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw). Jurnal Perikanan Unram, 1(1):1-7.

Matondang, P.A.S., U.M. Tang, dan I. Putra. (2019). Growth Performance of Asian Redtail Catfish (Hemibagrus nemurus) with Different Stocking Density on Boster System. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 6(1): 1-14

Muktiani. (2011). Menggeluti Bisnis Belut (Seri Perikanan Modern). Pustaka Baru. Yogyakarta.

Nayak, S.K. (2010). Probiotics and Immunity: A Fish Perspective. Review. Fish and Shellfish Immunologi, 29:2-14

Nhan, H.T., N.T. Tai., P.T. Liem., V.N. Ut., dan H. Ako. (2019). Effects of Different Stoking Densities on Growth Performance of Asian Swamp Eel Monopterus albus, Water Quality and Plant Growth of Watercress Nasturtium officinale in an Aquaponic Resirculating System. Aquaculture, 503: 96-104

Nurrahmad, A. (2020). Pertumbuhan dan Kelulushidupan Belut Sawah (Monopterus albus) yang dipelihara dengan Padat Tebar Berbeda pada Sistem Bioflok. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau.

Perdana, B.P. (2013). Kinerja Produksi Belut Monopterus albus pada Media Budidaya yang Berbeda. Skripsi. Bogor. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Perez–Sanchez, T., I. Ruiz-Zarzuela, I.D. Blas, dan J.L. Balcazar. (2014). Probiotics in aquaculture: A current assessment. Reviews in Aquaculture, 6:133–146.

Putra, I., I. Effendi, I. Lukistyowati, U.M. Tang, M. Fauzi, dan I. Suharman. (2020). Effect of Different Biofloc Starters on Ammonia, Nitrate, and Nitrite Concentration in the Cultured Tilapia Oreochromis niloticus System. F1000Research 9

Saparianto, C. (2012). Panduan Lengkap Belut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suparta, S., M. Idris., dan A.M. Balubi. (2018). Pengaruh Ketinggian yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) yang dipelihara pada Media Tanpa Lumpur. Media Akuatika, 3(4): 787-794.

Suprapto, N.S., dan L.S. Samtamsir. (2013). Rahasia Sukses Teknologi Budidaya Lele Hemat Lahan, Hemat Air, Hemat Pakan, Lebih Bersih, dan Non-residu Serta Kualitas Daging Lebih Enak. Agromedia 165. Depok-Jawa Barat.

Taufik, I., H. Supriadi, I. Muthalib, P. Yulianti, dan S. Subandiyah, (2005). Studi Pengaruh Suhu Air terhadap Aktifitas Bakteri Bioremediasi pada Pemeliharaan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.

Wulandari, A. R. (2006). Peran salinitas terhadap kelangsungan hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Yusriadi, A., M. Idris, dan R.S. Patadjai. (2017). Pengaruh Pergantian Air terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) yan dipelihara pada Media Tanpa Lumpur. Media Akuatika, 2(4): 519-525.

Zonneveld, N., E.A. Huisman, dan J.H. Boon. (1991). Prinsip-prinsip Budidaya Ikan Diterjemahkan oleh Tirtajaya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hlm




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jipas.9.2.p.99-107

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Ilmu Perairan (Aquatic Science)